Kamis, 20 Juni 2013

entah apa


rambut hitam, kulit putih
mata sipit, bibir tipis
bukan hanya soal itu
fisik tak lagi pujaan, hanya tambahan


kala surya bersinar diangkasa
burung-burung berkicau mempesona
bias cahaya, putih menyilaukan
mataku terbuka, parasmu hal pertama
sungguh kunanti

ingin ku terdampar, bersamamu tentunya
merasakan pasir di sela sela jari kaki
berjalan bersama saling memuji
tak terasa telah tiba, senja 
kita duduk berdua, memanja

langit malam, tatanan surya.
bintang bersinar, mata sipitmu berbinar
angin berhembus namun tak menembus
kita ceria dalam kehilangan.

kembali dalam suatu ruang
hangat nyaman, membuat tenang
berdua saling menatap, mantap
jauh kedalam matamu, tak lagi semu
kini kusadari kubenar merasakannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar