Kamis, 20 Juni 2013

Tirani Masih Menguasai Bumi Pertiwi



Proklamasi tahun 1945 dulu berarti mengumumkan kemerdekaan bangsa ini. Tapi sekarang, di tahun 2013 ,kemerdekaan tidak dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat, kemerdekaan hanya di miliki oleh masyarakat lapisan atas. Tirani masih menguasai bumi pertiwi.
Terbukti tadi pagi, tepat jam 7, PT. KAI kembali mencoba menggusur kios kios pedagang di sekitar stasiun Universitas Indonesia. Saat itu, barisan kepolisian dengan helm, tonfa, dan tameng tameng mereka telah berbaris rapi di pinggir peron, Sekumpulan PKD mulai merusak kios dengan martil, palu dan batangan balok mereka, mulai dengan merusak atap kios, tembok dan railing door. Di seberangnya terlihat mahasiswa-mahasiswa dengan “Jakun” mereka meneriakkan orasi dan menyanyikan lagu lagu kemahasiswaan, di tengah-tengah kekacauan itu, kereta tetap hilir mudik melewati rel kereta membuat suasana semakin terasa berbahaya. Bentrok pun terjadi, aparat polisian dan mahasiswa saling beradu badan, beberapa mahasiswa dan pedagang terluka, Isak tangis pedagang terdengar pilu.
Di stasiun lain, kios kios yang telah rata dengan tanah, dibangun lagi mini market , waralaba dan semacamnya seperti alfamart, indomart bahkan starbucks coffee, itu berarti PT. KAI mempunyai kerjasama dengan pihak pihak tersebut untuk mengambil keuntungan lebih, tanpa memikirkan hidup pedagang pedagang tersebut, tanpa memberikan solusi untuk pedagang pedagang tersebut. Ini bukan merdeka, ini tetap masa penjajahan, lebih buruk lagi,ini penjajahan oleh bangsa sendiri, oleh pengusaha bangsa sendiri, oleh pemerintah bangsa sendiri. Ironis.
Itulah bukti bahwa tirani masih menguasai bumi pertiwi, si kaya menindas si miskin, si kuat tak lagi melindungi si lemah, penguasa menginjak-injak masyarakat, sila-sila dalam pancasila tak lagi berlaku. Dimana hati nurani? Dimana kemanusiaan? Dimana keadilan yang dijanjikan pancasila? Sampai kapan tirani menguasai bumi pertiwi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar