Selasa, 12 November 2013

qwe

entah sudah berapa ratus malam yang telah ku lalui dengannya
dengannya, wanita yang sudah lama hadir di hidupku , wanita yang tak pernah terbersit sedikitpun di pikiranku bahwa hidupku akan di penuhi olehnya.

cinta yang kupikir bertepuk sebelah tangan ini, cinta yang kupikir aku akan menyerah di dalamnya.

semua itu terjadi saat aku telah berada di titik nadir ku , dimana saat itu benar benar terlalu banyak yang kupikirkan. titik dimana aku benar benar menyerahkan segalanya ke pada yang maha kuasa karena aku benar benar telah melakukan semua yang ku bisa.

dengan berat hati dan segala gundah di hati, aku pergi meninggalkannya, berat kaki kulangkahkan, aku tak ingin melakukannya, tapi apa daya? aku harus melakukannya, setelah sekian lama, setelah begitu banyak waktu yang kita lewati bersama, setelah begitu banyak momen yang kita torehkan, kamu belum juga membalas cintaku, semua telah kulakukan, tapi apa daya? tak mungkin aku memaksakan cinta, bila aku tak bisa membuatmu merasakan hal yang juga aku rasakan, lebih baik ku pendam rasa ini. meskipun sulit. tapi sulit bukan berarti tak bisa. aku harus meninggalkannya.

sangat berat rasanya meninggalkannya, selalu teringat akan ekspresi mukanya, gesture tubuhnya, senyum manis yang selalu bisa membuat ku ikut tersenyum, tawa lepas yang selalu bisa membuat ku ikut tertawa, wajah sedih yang selalu bisa membuat ku ingin sekali memeluk dan mendekapnya , tingkah tingkah lucu nya , cara dia menutup wajah nya saat malu, cara nya mencubit hidungku, tanganku, bahkan gigitan sakit nya di tangan dan lenganku, rasa jari jemari kecilnya di sela sela jari jemariku, lengan kecilnya yang melingkari tubuhku saat dia mengantuk, pelukan hangat dan kepala yang tersandar di pundakku, rambut panjang dan wangi segar nya, selalu menghantuiku membuat ku sedih dan ingin sekali kembali padanya, namun di saat yang sama aku juga ingat bagaimana dia tidak menghargai cinta ku, membuatku kembali kuat dan mengalihkan pikiran pikiran itu , karena saat itu, harga diriku lebih penting dibanding perasaan ku.

namun benar benar tanpa ku duga, dia mencariku, kemanapun, dia kehilanganku, dan baru pada saat itu kata kata dan kalimat kalimat yang selama ini aku tunggu keluar dari mulutnya akhirnya terucap semua,
iya pit, aku cuma mau kamu nyatain perasaanmu ke aku, aku cuma mau kamu minta aku untuk tetap ada sama kamu, cuma itu :)

akhirnya kami bertemu lagi setelah lama dia kutinggalkan, dia banyak bertanya kemana saja aku pergi, apa yang terjadi padaku, kenapa aku melakukannya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar